Senin, 06 Oktober 2014

Kemangi


Kemangi adalah tumbuhan rempah berbatang pendek. Sering digunakan untuk bumbu masakan. Kemangi tumbuh di berbagai belahan dunia. Di daerah Mediterania (Italia), disebut genovese. Sedangkan di Thailand dan India, disebut holy basil atau tulsi.Beberapa studi membuktikan daun kemangi dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin dan noradrenalin, serta menurunkan kadar serotonin yang memicu stres.Manfaat lain daun kemangi adalah menurunkan kadar gula darah. ”Biji kemangi (selasih) banyak digunakan sebagai campuran minuman penyegar. Kalau direndam lalu diminum tanpa pemanis, maka bisa menurunkan kadar gula darah. Namun, kandungan minyak atsiri pada daunnya harus diwaspadai karena dapat mengganggu hormon.



Manfaat Daun Kemangi 











Sesuai dengan namanya, daun kemangi mempunyai aroma yang wangi, bersifat dingin dan menyegarkan serta memiliki karakter rasa yang agak manis. Biasanya orang-orang mengembang biakkan tanaman kemangi dengan menyebar bijinya. Perawatannya pun relatif mudah. Cukup dengan disiram air secukupnya, dijaga kelembapan tanahnya, dan diberi pupuk organik.
Seluruh bagian tanaman kemangi dapat berguna untuk menghilangkan bau badan dan bau mulut, anastesi, membantu mengatasi ejakulasi premature, anti kholinesterase, merangsang aktivitas syaraf pusat, melebarkan pembuluh kapiler (merangsang ereksi), menguatkan hepar, merangsang hormone esterogen, merangsang factor kekebalan tubuh, merangsang ASI, melebarkan pembuluh darah, mencegah pengentalan darah, melancarkan sirkulasi, merangsang keluarnya hormone androgen dan esterogen, serta mencegah pengeroposan tulang. Selain itu daunnya juga bermanfaat untuk memperkuat daya tahan hidup sperma, mencegah kemandulan, menurunkan gula darah, antihepatitis, diuretik, merangsang saraf dan analeptik.
Adapun resep-resep daun kemangi yang manjur seperti yang sudah tertulis di atas tadi :



1. Bau badan dan keringat
Tumbuk halus daun, biji dan akar kemangi secukupnya, lalu seduh dengan air panas sebanyak saring air seduhan lalu tambahkan gula aren secukupnya. Minum air seduhan pada pagi dan malam hari.



2. Bau mulut, badan lesu
Daun kemangi dimakan langsung sebagai lalapan



3. Ejakulasi dini, peluruh gas perut, peluruh haid, peluruh ASI, panas dalam dan sariawan
Rebus daun kemangi segar atau kering sebanyak 15 gram dalam 2 gelas air selama 15 menit. Minum dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Sehelai Daun



Teh Daun Kemangi










Kemangi, selain sebagai bumbu dapur dan pelengkap sambal, juga bermanfaat sebagai obat alami. Berikut ini beberapa resep daun kemangi untuk obat alami yang bisa Anda coba:
1. Teh yang dibuat dari daun kemangi dapat digunakan untuk mengatasi mual, disentri, atau menurunkan panas (sebagai antipiretik). Caranya, satu sendok makan daun kemangi kering diseduh dengan setengah cangkir air, lalu diminum. Bila perlu tambahkan madu sebagai pemanis.



2. Untuk mengobati panu, ambil segenggam daun kemangi, cuci, tumbuk halus, beri sedikit air kapur sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan 2 kali sehari.
3. Untuk sariawan, ambil 50 helai daun kemangi, cuci bersih, kunyah sampai halus selama 2-3 menit, telan. Minum air hangat. Lakukan 3 kali sehari.
4. Untuk mengurangi bau nafas tak sedap, sering-seringlah makan lalapan daun kemangi, daun kunir dan beluntas.
5. Mengatasi bau keringat, biasakan mengkonsumsi kemangi sebagai lalapan. Sebagai permulaan, lakukan setiap hari selama 1 minggu.
6. Mengobati kutil, cuci bersih daun kemangi, gosokkan pada kutil secara teratur.





Khasiat Daun Kemangi









Meskipun murah dan banyak ditemukan, kemangi yang disebut juga dengan istilah Lemon Basil ini ternyata memiliki khasiat yang sangat banyak.
Mengoleskan rebusan kemangi bersama bawang merah dan minyak kelapa pada bagian perut, dada, dan punggung ternyata dapat meredakan perut kembung dan masuk angin. Jika Anda memiliki masalah bau badan dan bau mulut, mengkonsumsi kemangi segar atau meminum air rebusan kemangi, daun beluntas, dan kunyit dapat mengatasinya.
Menurut John Henry M. ,daun kemangi berkhasiat menyembuhkan gangguan pencernaan, nyeri payudara, dan batu ginjal. Selain itu, kemangi juga dapat mengatasi influenza, gangguan menstruasi, sakit telinga dan sakit kepala/migrain, infeksi usus, dan gangguan saraf. Tidak hanya itu, aroma kemangi dapat menolak gigitan nyamuk.
Bagi pria, senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah ejakulasi prematur, dan zat argininnya dapat mempertinggi daya tahan sperma serta mencegah kemandulan. Sedangkan bagi wanita, senyawa anetol, boron, eugenol, dan stigmaasterolnya mampu merangsang hormon estrogen, membunuh jamur penyebab keputihan, serta merangsang pematangan sel telur.
Minyak racikan kemangi berfungsi melawan bakteri Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli, menangkal infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyph,dan Proteus vulgaris.
Tidak hanya itu saja, zat flavonoid dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh dan berperan sebagai antibiotik alami. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung.
Di bidang kecantikan, kemangi dapat disuling dan diambil minyak atsirinya sebagai campuran pembuatan obat ataupun untuk bahan perawatan tubuh seperti sabun mandi, biang parfum, pelembab tubuh, dan minyak aroma terapi. Namun penggunaan kemangi sebagai minyak pijat sebaiknya tidak diaplikasikan terhadap wanita hamil.

Jika dicampur dengan lulur, kemangi dapat merangsang peredaran darah di tubuh sehingga kulit lebih halus dan berkilau, serta mengatasi masalah jerawat dan kerontokan rambut.

http://nensynema.blogspot.com/

Keagungan Tulasi Devi Dari Patalakanda & Sristikanda

posted in Cerita Tulasi Dewi

Dewa Siva Berkata, “Narada Muni yang terhormat, dengarkanlah dengan baik-baik, kini aku akan menceritakan kepadamu keagungan Tulasi Devi. Orang yang mendengarkan Keagungan Tulasi Devi, seluruh dosanya yang berkumpul selama banyak penjelmaan terbakar habis dan sangat cepat mencapai kaki-padma Sri Sri Radha-Krishna.
            Daunnya, bunganya, akarnya, kulitnya, cabangnya, batangya dan bagikan bayangan Tulasi Devi pun spiritual sepenuhnya.
            Orang yang jasadnya dibakar dengan menggunakan kayu Tulasi Devi sebagai kayu bakarnya akan mencapai planet spiritual, meskipun sewaktu hidupnya tingkah lakunya paling jahat di antara semua penjahat, dan orang yang menyalakan api tersebut di bebaskan dari segala reaksi dosa.
            Orang yang disaat ajalnya tiba-tiba menyebutkan nama Sri Krishna dan disentuhkan dengan kayu Tulasi akan mencapai dunia spiritual., dengan sentuhan Tulasi Devi semua kayu disucikan.
            Jika utusan Tuhan Visnu melihat api, yang bahan bakarnya kayu Tulasi Devi, sang utusan segera datang dan mengajak jiwatma bersangkutan ke dunia spiritual. Para utusan Yamaraja tidak akan mendatangi tempat pembakaran mayat yang mengunakan kayu bakar Tulasi. Orang yang jasadnya dibakar dengan bahan bakar kayu Tulasi, jiwatmanya mencapai dunia spiritual. Dalam perjalananya semua dewa menghujankan bunga kepadanya. Manakala hal itu dilihat Tuhan Visnu dan Dewa Siva, mereka pun sangat bahagia dan gembira dan merestui jiwatma bersangkutan. Bahkan Sri Krishna datang menjemputnya, menyambut tangannya dan mengajaknya ke istana-Nya.
            Orang yang kebetulan mendatangi tempat dimana Tulasi dibakar segala reaksi dosanya akan dihancurkan.
            Brahmana yang melaksanakan agni-hotra dan menaruh kayu Tulasi Devi di antara kayu bakar akan memperoleh pahala satu agnhi hotra-yajna untuk setiap gabah yang disuguhkan ke api-yadnya.
            Orang yang menyuguhkan dupa dengan tangkai Tulasi Devi kepada Sri Krishna akan mendapat pahala seratus agni-hotra dan seratus ekor dalam bersedekah.
            Orang yang memasak untuk Sri Krishna dengan menggunakan bahan bakar kayu Tulasi Devi akan mendapat pahala seimbang dengan orang yang menyuguhkan sumbangan beras sebesar gunung Meru, untuk setiap butir nasi yang dipersembahkan kepada Sri Krishna.
            Orang yang menyalakan lampu persembahan kepada Sri Krishna dengan menggunakan sepotong kecil kayui Tulasi Devi akan mendapat pahala sama dengan orang yang menyuguhkan satu juta lampu kepada Sri Krishna. Tak ada yang paling disayang oleh Beliau kecuali dia.
            Orang yang mengoleskan serbuk kayu Tulasi Devi ke badan Arca Sri Krishna dengan penuhbhakti selalu hidup di dekat Sri Krishna.
            Orang yang menghias badannya dengan Lumpur dipangkal pohon Tulasi Devi, dan memuja Arca Sri Krishna, mendapat pahala seratus hari pemujaan setiap harinya.
Orang yang menyuguhkan tulasi kepada Sri Krishna akan mendapatkan pahala dari menyembahkan seluruh jenis bunga dan setelah itu di pergi  ke tempat tinggal Sri Krishna.
            Orang yang melihat atau datang di dekat  rumah yang tumbuh pohon Tulasi Devi akan di bebaskan dari seluruh reaksi dosanya, termasuk yang membunuh brahmana.
Sri Krishna dengan senang hati berada dirumah tersebut, kota atau hutan yang tumbuh pohon Tulasi.
Rumah yang berisi pohon Tulasi Devi tidak pernah di timpa keburukan dan karena kehadiran  Tulasi Devi, tempat itu menjadi lebih suci di bandingkan dengan semua tempat suci.
            Orang yang menanam pohon Tulasi di dekat pura Sri Krishna, kemana pun bau harum Tulasi Devi di tiup angin, hal  itu menyucikan setiap orang yang mencium bau harum itu.
            Di rumah yang menyimpan lumpur Tulasi Devi tumbuh, maka semua dewa dan Sri Krishna juga bermukim di sana.
Dimanapun bayangan Tulasi Devi jatuh. Tempat itu disucikan dan tempat terbagus untuk melaksanakan yadnya agni-hotra.
Catatan:
Kayu Tulasi Devi hanya boleh digunakan setelah kayunya kering sendiri. Sama sekali tidak boleh mengambil kayu Tulasi Devi yang batangnya masih tumbuh atau belum kering.

 Keagungan Tulasi Devi  Sristikanda

Kartikeya bertanya, Ayahku yang mulia, pohon apakah yang sanggup menimbulkan cinta-bhaktikepada Sri Krishna”?
            Dewa Siva berkata, “Anakku sayang, dari semua pohon dan tanaman Tulasi Devi yang paling utama. Tulasi Devi adalah keberuntungan, pemenuh segala keinginan, murni seluruhnya, sangat bhaktikepada Sri Krishna dan penyembah besar.
            Jaman dahulu, untuk kesejahteraan semua mahluk. Sri Krishna membawa Vrindadevi dalam wujud tanaman Tulasi Devi dan menanmnya di dunia material ini. Tulasi adalah intisari seluruh kegiatan bhakti. Tanpa daun Tulasi Devi, Sri Krishna tidak akan menerima bunga, buah, bahan makanan, bubuk cendana. Nyatanya, apapun yang tidak berisi daun Tulasi tidak akan dilirik oleh Sri Krishna.
            Orang yang memuja Sri Krishna dengan daun Tulasi Devi setiap hari, akan mendapat pahala segala jenis tapabrata, derma sedekah, upacara korban api. Sebebnarnya, dia tidak mempunyai kewajiban apa pun dan telah menghayati segala hakekat kitab suci.
Seperti sungai Gangga membersihkan semua orang yang mandi disana, begitulah Tulasi Devi menyucikan tiga dunia.
            Adalah tidak mungkin menguraikan  sepenuhnya manfaat menyuguhkan tulasi manjari kepada Sri Krishna. Sri Krishna bersama semua dewa berada di tempat Tulasi Devi. Inilah alasannya mengapa setiap orang harus menanam Tulasi Devi di rumahnya dan memuja-Nya setiap hari. orang yang duduk dekat Tulasi Devi dan mengucapkan doa akan mempercepat  pahala doanya.
            Semua bentuk hantu berlari menjauhi Tulasi Devi dan segala jenis dosa hancur lebur ketika seseorang mendekati Tulasi Devi.
            Orang yang membuat karangan bunga Tulasi Devi memperoleh pahala segala amal derma dan seratus pahala agni-hotra.
Orang yang menaruh daun Tulasi Devi di mulutnya atau di kepalanya setelah dipersembahkan kepada Sri Krishna akan mencapai tempat tinggal Sri Krishna. Di Kali-yuga orang yang memuja, melaksanakankirtana, di depan Tulasi Devi, mengingat Tulasi Devi, menanam-Nya bahkan menjaga-Nya berarti membakar habis seluruh reaksi dosa dan mencapai kawasan Sri Krishna dengan cepat.
            Orang yang mengajarkan keagungan Tulasi Devi dan juga melaksanakan apa yang diajarkan, sangat bhakti kepada Sri Krishna.
Orang yang memuja Tulasi Devi sudah memuaskan Guru, brahmanaa, para dewa, dan semua tempat suci.
Orang yang menyembah daun Tulasi Devi kepada Sri Krishna cepat sekali menjadi Vaisnava. Apa gunanya memhami semua buku suci bagi orang yang sudah menyembahkan kayu atau daun Tulasi Devi kepada Sri Krishna, karena dia tidak akan lahir kembali ke dunia material ini.
            Orang yang memuja Sri Krishna dengan daun Tulasi Devi telah membebaskan semua leluhurnya dari lingkaran kelahiran dan kematian.
Kartikeya anakku,  aku telah menceritakan banyak hal tentang keagungan Tulasi Devi kepadamu. Meskipun aku telah menguraikan keagungannya, tetap saja aku tidak sanggup menyimpulkan–Nya, karena Tulasi Devi abadi.
            Orang yang mengingat atau menceritakan keagungan Tulasi Devi ini kepada orang lain tidak pernah dilahirkan kembali di dunia material ini.”

 Sri Tulasi Devi- stava  Dari sristikanda

 Sang brahmana berkata, “Srila Vyasadeva, kami telah mendengar dari Anda tentang keagungan daun dan bunga Tulasi devi. Kini kami ingin mendegarkan tentang Tulasi Devi Stava (doa Tulasi Devi).
            Sang brahmana berkata “Srila Vyasadeva, kami telah mendengar dari Anda tentang keagungan daun dan bunga Tulasi Devi. Kini kami ingin mendengarkan tentang Tulasi Stava (doa Tulasi Devi).”
            Srila Vyasadeva menjawab. “Sebelumnya, seorang murid Shatananda Muni telah mendatanginya dan dengan kedua tangannya tercangkup di dada menanyakan Tulasi Stava.”
            Murid, “O penyembah tertinggi dari seluruh penyembah Sri Krishna, dengan hormat sampaikanlah Tulasi Stava itu yang telah Anda dengar dari bibir padma Brahma.”
            Shatananda menjawab, “Hanya dengan menyebutkan nama Tulasi Devi, seseorang telah memuaskan Tuhan Sri Krishna dan menghancurkan segala reaksi dosa.”
            Orang  yang hanya melihat Tulasi Devi mendapat pahala sama dengan memberikan sedekah jutaan sapi dan kalau orang itu memuja Tulasi Devi, maka orang tersebut pantas dipuja di Kali-yuga ini.”
            Di Kali-yuga, orang yang menanam Tulasi Devi untuk kepuasan Tuhan Sri Krishna, maka utusan Yamaraja pun tidak  berani kepada orang tersebut.
Orang yang mengucapkann mantra ini sambil  memetik daun Tulasi Devi, kemudian mempersembahkannya ke kaki-padma Tuhan Sri Krishna, pahala persembahan seperti itu berlipat jutaan kali.
Kini dengarkanlah dengan seksama Tulasi Stava.
  1. 1.      Munayah sidha-gandharvah, patale nagrat svayam prabhavam tava deveshi, gayanti sura-sattoma
  2. 2.      na te prabhavam jananti devatah keshavadrite gunnam parimananutu, kalpakotistha-tairapi
  3. 3.      krsna-anandat samudhbhuta, kshiroda-mathanodhyame uttamenge pura yena, tulasi-vishnu na dhritta
  4. 4.      prapyaitani tvaya devi, vishno-rangani sarvhasah pavitrata tvaya prapta, tulasim tvam namamyaham
  5. 5.      tvadanga-sambhavaih patria, pujayami yatho harim tatha kurushva me vighna, yato yana param gatim
  6. 6.      ropita gomati-tire, svayam krsnena palito jagadhitaya vivridhyarta, kamasasya nidhanaya ca
  7. 7.      vashishtha vachanat purvam, raven  sarayu tale rakkshasanam vadhurthaya, ropita-tvam jagat priye
  8. 8.      viyoge raghavendrasya, dhyatva tvam janakaimaya ashokavana madhye tu, priyena saha, sangata
  9. 9.      shankarerta pura devi, parvatya tvam himalaye ropita sevita siddhyai, tulasi tvam na……yaham
  10. 10.  dharmaranye gayayam ca, sevita pintbhih svayam  sevita tulasi priya, atmano hita-michata
  11. 11.  ropita ramachandrena, sevita laksmaneno cha sitaya palita bhaktya, tulasi dandake vane
  12. 12.  trailokya vyapini ganga, yatha shastreshu giyate tathaiva tulasi devi, drisyate sacharachare
  13. 13.  risyamuke ca vasata, kapirajen svita tulasi balinashaya, tarasangam hetave
  14. 14.  pranamya tulasi devi, sagarot kramanam kritam krit-karyah prathusthascha, hanuman punaragatah
  15. 15.  tulasi grahanam kritva, vimukto yati patakaih athava munishardula, brahma-hatyam-vyapohati
  16. 16.  tulasi patra galitam, yastoyam sirasa vahet ganga-snanam avapnoti, dasha-dhenu phalapradam
  17. 17.  prasid devi deveshi, prasid hari vallabhe ksirod mathanodbhute, tulasi tvam namayaham
  18. 18.  dvadasyam jagare ratrau, yah pathet tulasi stavam dvatrim shadaperadhan cha, ksamate tasya kreshavah
Orang yang memuja Tulasi Devi pada hari dvadasi dan mengucapkan Tulasi Stava ini dapat menghacurkan 32 jenis reaksi dosa. Sri Krishna, Personalitas Tuhan Yang Mahaesa sangat senang dengan orang itu.
Di rumah orang yang menyimpan Tulasi Stava ini, tidak ada kemalangan, tidak ada bahaya dan Dewi Keberuntungan dengan berbahagia berada disana.
Orang yang mengucapkan Tulasi Stava ini akan mencapai cinta bhakti kepada Krishna. Pikiran orang tersebut tidak pernah menjahui kaki-padma Sri Krishna.
Orang yang tetap bergadang di malam Dvadasi setelah memuja Tulasi Devi dengan Tulasi stava ini akan memperoleh pahala sama dengan mengunjungi semua tempat suci dan pikirannya selalu terbenam dalam semadhi kepada Sri Krishna, Personalitas Tuhan Yang Mahaesa. Bukan hanya itu, penyembah beruntung itu tidak pernah berpisah dengan pergaulan para Vaisnava, yaitu penyembah Sri Krishna.

 ASTA-NAMA-STAVA (Delapan nama Tulasi Devi)

 Vrindavani, vrinda, visvapujita,  puspasara, nandini, krsna-jivani,  visva-pavani, tulasi Devi
 Vrindavani         : Yang pertama kali muncul di Vrindavana.
Vrnda                 : Dewi segala tanaman (meskipun hanya tumbuh sebatang Tulasi di hutan, hutan itu boleh disebut Vrndavana)
Visvapujita         : Yang di puja oleh seluruh alam semesta.
Pusphasara        : Raja segala bunga, Sri Krishna tidak akan mau melihat bunga lain, kecuali bunga Tulasi Devi
Nandini              : Yang memberikan kebahagiaan tak terbatas kepada para penyembah
Krishna jivani    : Hati Krishna
Visva-pavani      : Yang menyucikan ketiga dunia.
Tulasi                 : Yang tidak tertandingi
            Orang yang memuja Tulasi Devi sambil mengucapkan ke delapan nama ini pahalanya sama dengan melaksanakan Asvamedha-Yajna
Orang yang memuja Tulasi Devi dengan mantra ini pada hari purnama Kartika (hari turun-Nya Tulasi Devi) akan di bebaskan dari ikatan kelahiran dan kematian dan secepatnya mencapai Goloka Vrindavana. Pada bulan purnama Kartika Sri Krishna Sendiri memuja Tulasi Devi dengan mantra ini.
Orang yang mengingat mantra ini akan cepat mencapai cinta-bhakti kepada kaki-padma Sri Krishna, Personalitas Tuhan Yang Mahaesa.

 Sri Tulasi Puja kirtana 

(Dinyanyikan waktu arati/sembahyang kepada Tulasi Devi)
namo namaù tulasé kåñëa-preyasi namo namaù
rädhä-kåñëa-sevä päbo ei abiläñé
ye tomära çaraëa loy, tara väïchä pürëa hoy
kåpä kori’ koro täre våndävana-väsi
mora ei abhiläña, viläsa kuïje dio väsa
nayana heribo sadä yugala-rüpa-räçi
ei nivedana dhara, sakhéra anugata koro
sevä-adhikära diye koro néja däsé
déna kåñëa-däse koy, ei yena mora hoy
çré-rädhä-govinda-preme sadä yena bhäsi

Sri Tulasi Pradaksina  Mantra

yäni käni ca päpäni brahma-hatyädikäni ca
täni täni praëaçyanti pradakñiëaù pade pade

 Memetik Tulasi Dewi

Seseorang hendaknya menyampaikan sembah sujud kepada Tulasi Devi dengan Tulasi­ Pranama-mantra yang berikut ini sebelum memetik daun Tulasi Devi:
() våndäyai tulasé-devyai priyäyai keçavasya ca kåñëa-bhakti-prade devi satyavatyai namo namaù
 “Hamba menyampaikan sembah sujud berulangkali kehadapan Vrnda, Srimati Tulasi Devi, yang sangat disayangi oleh Sri Krsna. O Devi, engkau memberikan pelayanan bhakti kepada Sri Krsna dan memiliki kebenaran yang paling tinggi”. (3X)
Kemudian dengan tangan kanan, seseorang hendaknya dengan hati-hati memetik daun­-daun Tulasi atau Tulasi-manjari yang lembut bersama-sama dengan batangnya sambil mengucapkan Tulasi-cayana-mantra secara berulang-ulang:
Om Tulasi amrta janmasi sada tvam kesavapriya kesavartam cinomi tvam varada bhava sobhane
“O Tulasi, anda dari amrta. Anda selalu sangat disayangi oleh Sri Kesava. Sekarang, untuk menyembah Sri Kesava, aku mengumpulkan daun-daun dan manjari-manjari anda. Berikanlah berkah anda kepadaku”.
Hendaknya diusahakan gerakan yang khusus untuk menjamin bahwa tidak ada rasa sakit yangdirasakan Srimati Tulasi-Devi dan bila selesai memetik daun-daunnya, seseorang hendaknyamengucapkan ksama prathana-mantra, yang maksudnya memohon maaf.
 cayanodbhava – drukham ca yad hrdi tava vartate
tat ksamava jagan-matah vrndadevi nam’o stu te
 “O Tulasi-Devi, aku menyampaikan sembah sujudku kehadapan anda. Maafkanlah aku bila aku telah menyebabkan anda sakit dengan memetik daun-daun dan  manjari-manjari anda. 0 Ibu alam semesta”.

Keagungan Tulasi Devi Dari Patalakanda


            Dewa siva berkata, “Narada Muni yang terhormat, dengarkanlah dengan baik-baik, kini aku akan menceritakan kepadamu keagungan hebat Tulasi Devi. Orang yang mendengarkan keagungan Tulasi Devi, seluruh reaksi dosanya yang berkumpul selama banyak penjelmaan terbakar habis dan sangat cepat mencapai kaki-padma Sri Sri Radha Krishna.
Daunnya, bunganya, akarnya, kulitnya, cabangnya, batangnya dan bahkan bayangan Tulasi Devi pun spritual seluruhnya.
          Orang yang jasadnya di bakar dengan menggunakan kayu Tulasi Devi sebagai kayu bakarnya akan mencapai planet spiritual, meskipun sewaktu hidupnya tingkah lakunya paling jahat di antara semua penjahat, dan orang yang menyalakan api tersebut dibebaskan dari segala reaksi dosa.
          Orang yang saat ajalnya tiba menyebutkan nama Sri Krishna dan disentuhkan dengan kayu Tulasi akan mencaai dunia spiritual.
          Ketika terjadi pembakaran jenazah, meskipun hanya satu potong kecil kayu Tulasi diselipkan dalam kayu bakar tersebut, maka jiwatma orang tersebut akan mencapai dunia spiritual; dengan sentuhan Tulasi semua kayu lainnya disucikan.
          Jika utusan Tuhan Visnu melihat api, yang bahan bakarnya kayu Tulasi, sang utusan segera datang dan mengajak jiwatma bersangkutan ke dunia spiritual. Para utusan Yamaraja tidak akan mendatangi tempat pembakaran mayat yang menggunakan kayu bakar Tulasi. Orang yang jasadnya dibakar dengan bahan bakar kayu tulasi, jiwatmanya mencapai dunia spiritual. Dalam perjalanannya semua dewa menghujankan bunga kepadanya. Manakala hal itu dilihat oleh Tuhan Visnu dan Dewa Siva. Mereka pun sangat gembira dan merestui jiwatma bersangkutan. Bahkan Sri Krishna datang menjemputnya, menyambut tangannya dan mengajaknya ke istana-Nya.
           Orang yang kebetulan mendatangi suatu tempat dimana Tulasi dibakar, segala reaksi dosanya akan dihancurkan.
Brahmana yang melaksanakan agni-hotra dan menaruh kayu Tulasi di antara kayu bakar akan memperoleh pahala satu agnihotra-yajna untuk setiap gabah yang disuguhkan ke api-yadnya.
           Orang yang menyuguhkan dupa dengan menggunakan bahan bakar kayu Tulasi akan mendapatkan pahala seimbang dengan orang yang menyuguhkan sumbangan beras sebesar Gunung Meru, untuk setiap butir nasi yang disembahkan kepada Sri Krishna.
            Orang yang menyalakan lampu persembahan kepada Sri Krishna dengan menggunakan sepotong kecil kayu Tulasi akan mendapatkan pahala sama dengan orang yang menyuguhkan satu juta lampu kepada Sri Krishna. Tak ada yang paling disayangi oleh Beliau kecuali Dia (Tulasi Devi).
            Orang yang mengoleskan serbuk kayu Tulasi ke badan Arca Sri Krishna dengan penuh bhakti selalu hidup di dekat Sri Krishna.
            Orang yang menghias badannya dengan lumpur di pangkal pohon Tulasi, dan memuja Arca Sri Krishna, mendapat pahala seratus hari pemujaan setiap harinya.
            Orang yang menyuguhkan Tulasi manjari kepada Sri Krishna akan mendapat pahala dari menyembahkan seluruh jenis bunga dan setelah itu dia pergi ke tempat tinggal Sri Krishna.
            Orang yang melihat atau datang di dekat rumah yang tumbuh pohon Tulasi, akan dibebaskan dari seluruh reaksi dosanya, termasuk yang membunuh brahmana.
             Sri Krishna dengan senang hati berada di rumah tersebut, kota atau hutan yang ditumbuhi pohon Tulasi. Rumah yang berisi pohon Tulasi tidak pernah di timpa keburukan dan karena kehadiran Tulasi Devi, tempat itu menjadi lebih suci dibandingkan dengan semua tempat suci.
             Orang yang menanam pohon Tulasi di dekat pura Sri Krishna, ke mana pun bau Tulasi Devi di tiup angin, hal itu menyucikan setiap orang yang mencium bau itu. Di rumah yang menyimpan lumpur tempat Tulasi Dewi tumbuh, maka semua dewa dan Sri Krishna juga bermukim di sana. Di manapun bayangan Tulasi Devi jatuh, tempat itu di sucikan dan tempat terbagus untuk melaksanakan agnihotra.

Catatan :
Kayu Tulasi hanya boleh di gunakan setelah kayunya kering sendiri. Sama sekali tidak boleh mengambil kayu Tulasi yang batangnya masih tumbuh atau belum kering.



Keagungan Tulasi Devi ( Sristikanda )

            Kartikeya bertanya, “Ayahku yang mulia, pohon apakah yang sanggup menimbulkan cinta-bhakti Krishna?”
Dewa Siva berkata, “Anakku sayang, dari semua pohon dan tanaman, Tulasi Devi yang paling utama. Tulasi Devi adalah keberuntungan, pemenuh segala keinginan, murni seluruhnya, sangat berbhakti kepada Sri Krishna dan penyembah terbesar.
Jaman dahulu, untuk kesejahteraan semua makhluk, Sri Krishna membawa Vrindadevi dalam wujud tanaman Tulasi dan menanamnya di dunia material ini. Tulasi adalah intisari seluruh kegiatan bhakti. Tanpa daun Tulasi, Sri Krishna tidak akan menerima bunga, buah, bahan makanan, bubuk cendana. Nyatanya, apapun yang tidak berisi daun Tulasi tidak akan di lirik oleh Sri Krishna.
Orang yang memuja Sri Krishna dengan daun Tulasi setiap hari, akan mendapat pahala segala jenis tapabrata, derma sedekah, upacara korban api. Sebenarnya, dia tidak mempunyai kewajiban apa pun dan telah menghayati segala hakekat buku suci.
Seperti sungai Gangga membersihkan semua orang yang mandi di sana, begitulah Tulasi Devi menyucikan ketiga dunia.
Adalah tidak mungkin menguraikan sepenuhnya manfaat menyuguhkan Tulasi Manjari kepada Sri Krishna. Sri Krishna bersama semua dewa berada di tempat Tulasi Devi. Inilah alasannya mengapa setiap orang harus menanam Tulasi Devi di rumahnya dan memuja-Nya setiap hari. Orang yang duduk dekat Tulasi Devi dan mengucapkan doa akan mempercepat pahala doanya.
Semua bentuk hantu berlari menjauhi Tulasi Devi dan segala jenis reaksi dosa hancur lebur jika seseorang mendekati Tulasi Devi.
Orang yang membuat karangan bunga Tulasi Devi memperoleh pahala segala amal derma dan seratus pahala agni hotra.
Orang yang menaruh daun Tulasi Devi di mulutnya atau di kepalanya setelah disembahkan kepada Sri Krishna akan mencapai tempat tinggal Sri Krishna. Di Kali-yuga, orang yang memuja, melaksanakan kirtana, di depan Tulasi Devi, mengingat Tulasi Devi, menanam-Nya bahkan menjaga-Nya berarti membakar habis seluruh reaksi dosanya dan mencapai kawasan Sri Krishna dengan sangat cepat.
Orang yang mengajarkan keagungan Tulasi Devi dan juga melaksanakan apa yang dia ajarkan, sangat penuh bhakti kepada Sri Krishna.
Orang yang memuja Tulasi Devi sudah memuaskan Guru, Brahmana, para dewa dan semua tempat suci.
Orang yang mempersembahkan daun Tulasi kepada Sri Krishna cepat sekali menjadi Vaisnava. Apa gunanya memahami semua buku suci bagi orang yang sudah menyembahkan kayu atau daun Tulasi Devi kepada Sri Krishna, karena dia tidak akan lahir kembali ke dunia material ini.
Orang yang memuja Sri Krishna dengan daun Tulasi Devi telah membebaskan semua leluhurnya dari lingkaran kelahiran dan kematian.
Kartikeya anakku, aku telah menceritakan banyak hal tentang keagungan Tulasi Devi kepadamu. Meskipun aku telah menguraikan keagungannya, tetap saja aku tidak sanggup menyimpulkan-Nya, karena Tulasi Devi abadi.
Orang yang mengingat atau menceritakan keagungan Tulasi  Devi ini kepada orang lain tidak pernah dilahirkan kembali  di dunia material ini.”

 SRI TULASI-STAVA DARI SRISTIKANDA

Sang brahmana berkata, “Srila Vyasadeva, kami telah mendengar dari Anda tentang keagungan daun dan bunga Tulasi devi. Kini kami ingin mendengarkan tentang Tulasi Stava (doa Tulasi).”
Srila Vyasadeva menjawab, “Sebelumnya, seorang murid Shatananda Muni telah mendatanginya dan dengan kedua tangannya tertangkup di dada menanyakan tentang tulasi Stava.”
Murid, “O Penyembah puncak dari seluruh penyembah Sri Krishna, dengan hormat sampaikanlah Tulasi Stava itu, yang telah Anda dengar dari bibir padma Brahma.”
Shatananda menjawab, “Hanya dengan menyebutkan nama Tulasi devi, seseorang telah memuaskan Tuhan Sri Krishna dan menghancurkan segala reaksi dosa.”
Orang yang hanya melihat Tulasi Devi mendapat pahala sama dengan memberikan sedekah jutaan sapi dan kalau orang itu memuja Tulasi Devi, maka orang tersebut pantas dipuja di Kali-yuga ini.”
Di Kali-yuga, orang yang menanam Tulasi untuk kepuasan Tuhan Sri Krishna, maka utusan Yamaraja pun tidak berani kepada orang tersebut.

                        Tulasi amrita janmasi, sada tvam kesava-priya
                        Kesavarthan cinomi tvam, varada bhava sobhane
                        Tvadam sambhavai aniyam, pujayami yatha harim
                        Tatha kuru pavitrami, kalau mala Vinashini
Orang yang mengucapkan mantra ini sambil memetik daun Tulasi, kemudian menyembahkannya ke kaki padma tuhan Sri Krishna, pahala persembahan seperti itu berlipat jutaan kali.


Kini dengarkanlah dengan seksama Tulasi Stava :

1.   munayah sidaha gandarvah, patale nagarat Svayam
prabhavam tava deveshi, gayatri sura-sattama

2.   na te prabhavam jananti, devatah keshavadrite   
gunanam parimananutu, kalpakotisha-tairapi

3.   krsna-anandat samudbhuta, kshiroda-mathanodhyame
uttamange pura yena, tulasi-vishnu na dhrita

4.   prapyaitani tvaya devi, vishno-rangani sarvashah
pavitrata tvaya prapta, tulasim tvam namamyaham

5.   tvadanga-sambhavaih patrai, pujayami yatha harim
tatha kurushva me vighna, yato yami param gatim

6.   ropita gomati-tire, svayam krsnena palita
jagadhitaya tulasi, gopinam hita-hetave

7.   vrindhavane vicharata, sevita vishnuna svayam
gokulasya vivridhyarta, kamsasya nidhanaya ca

8.   vashistha vachanat purvam, raven sarayu-tate
rakshasanam vadharthaya, ropita-tvam jagat priye

9.   viyoge raghavendrasya, dhyatva tvam janakatmaja
ashokavana madhye tu, priyena saha sangata

10. shankarartha pura devi, parvatya tvam himalaye
ropita sevita siddhyai, tulasi tvam namamyaham

11. dharmaranye gayayam ca, sevita pitribhih svayam
sevita tulasi punya, atmano hita-michata

12. ropita ramachandrena, sevita laksmanena cha
sitaya palita bhaktya, tulasi-dandake vane

13. trailokya-vyapini ganga, yatha-shastreshu giyate
tathaiva tulasi devi, drisyate sacharachare

14. risyamuke ca vasata, kapirajen sevita
tulasi balinashaya, tarasangam hetave

15. pranamya tulasi devi, sagarot kramanam kritam
krit-karyah prathusthascha, hanuman punaragatah

16. tulasi grahanam kritva, vimukto yati patakaih
athava munishardula, brahma-hatyam-vyapohati

17. tulasi patra galitam, yastoyam sirasa vahet
ganga snanam avapnoti, dasha-dhenu phalapradam

18. prasid devi deveshi, prasid hari vallabhe
ksirod mathanodbhute, tulasi tvam namamyaham

19. dvadasyam jagare ratrau, yah pathet tulasi stavam
dvatrim shadaperadhan cha, ksamate tasya keshavah
  
orang yang memuja Tulasi Devi pada hari Dvadasi dan mengucapkan Tulasi Stava ini menghancurkan 32 jenis reaksi dosa. Sri Krishna, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa sangat senang kepada orang itu.
Di rumah orang yang menyimpan Tulasi Stava ini, tidak ada kemalangan, tidak ada bahaya dan Dewi keberuntungan dengan berbahagia berada disana.
Orang yang mengucapkan Tulasi Stava ini akan mencapai cinta bhakti Krishna. Pikiran orang tersebut tidak pernah menjauhi kaki-padma Sri Krishna.
Orang yang tetap begadang di malam Dvadasi setelah memuja Tulasi Devi dengan Tulasi Stava ini akan memperoleh pahala sama dengan mengunjungi semua tempat suci dan pikirannya selalu terbenam dalam samadhi Sri Krishna, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Bukan hanya itu, penyembah beruntung itu tidak pernah berpisah dengan pergaulan para Vaisnava, penyembah Sri Krishna.

https://m.facebook.com/note.php?note_id=205940139418696&p=0